Di Kabupaten Gowa, provinsi Sulawesi Selatan rumah kayu terbesar di dunia yang disebut dengan Balla lompoa.
Rumah
Balla lompoa dibangun pada 1936,saat masa pemerintahan Raja ke-35,
Andi Mangimangi, Karaeng Bonto Nompo, yang berkuasa sejak 1906 sampai
1946. Rumah ini meru- pakan tempat tinggal raja ke-35 da- lam
menjalankan pemerintahannya. Setelah masa pemerintahan raja ke-35 usai
lalu digantikan putranya, Andi Idjo, Karaeng Lalollang sebagai raja
ke-36, yang berkuasa pada 1946 sampai 1960. Setelah raja ke- 36, sistem
pemerintahan dari kerajaan berubah menjadi kepala daerah. Andi Idjo
merupakan kepala daerah pertama di tanah Gowa.
Rumah tua tersebut menggunakan kayu bayam dan atapnya juga berasal
dari kayu yang disebut sirap. Rumah itu terdiri atas 3 kamar dan aula
yang berukuran 12 x 15 meter untuk menerima tamu raja.
Kamar
yang terletak di bagian tengah ditempati oleh raja dan permaisurinya.
Sedangkan kamar lainnya ditempati oleh anak-anaknya. Ketiga kamar
tersebut sekarang digunakan sebagai tempat koleksi benda-benda
bersejarah (Museum Balla lompoa).
Selain Balla lompoa, ada rumah besar yang disebut Istana Tamalate,
yang dibangun oleh mantan Bupati Gowa H Syahrul Yasin Limpo, yang saat
ini menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, pada 1995. Istana Tamalate ini
digunakan sebagai tempat pertemuan pemerintah daerah dan seluruh
kegiatan pemerintah daerah.
Rumah
berukuran 422 meter per- segi yang terletak di Jalan Poros
Sungguminasa-Gowa itu sejak 2009 hingga kini masih dalam proses
revitalisasi. Revitalisasi tahap pertama dilakukan terhadap penataan
halaman. Penataan ini menelan dana Rp 5 miliar. Sedangkan tahap kedua
akan dilakukan pengangkatan lan- dasan tiang setinggi 3 meter, yang
rencananya dilakukan pada Maret mendatang. Anggaran yang disediakan
sekitar Rp 10 miliar.
sumber : http://www.overfame.com
sumber : http://www.overfame.com
0 comments:
Post a Comment